Jakarta -International Hijab Solidarity Day (IHSD) atau Hari Solidaritas Hijab Internasional diperingati pada tanggal 4 September setiap tahunnya.
Untuk tahun 2022 peringatan ini jatuh pada Hari Minggu.
Ide ini digagas dan didukung oleh banyak muslim di seluruh dunia yang mendukung kebebasan dan solidaritas.
Sebab seorang muslimah di negara lain terbatas kebebasannya karena menggunakan hijab.
Diketahui masih banyak pemerintah khususnya di negara Barat yang melarang masyarakat memakai sesuatu yang berhubungan dengan simbol-simbol keagamaan, termasuk hijab.
Dilansir dari diskominfo.kaltimprov.go.id, peringatan ini lahir bermula saat muslimah di beberapa negara di Eropa dilarang mengenakan hijab.
Salah satunya pemerintah Inggris dan Perancis yang melarang siswi perempuan mengenakan hijab di lingkungan sekolah maupun kampus.
Mirisnya, bahkan di Turki perempuan yang mengenakan hijab tak bisa mendapatkan perawatan medis.
Sedangkan di Tunisia akan dipenjara dan disiksa.
Akibat larangan dan batasan yang diskriminatif itu, masyarakat dari berbagai belahan dunia mengecam dan bergerak memprotes pemerintah.
Dikutip dari fsifebui.com, konferensi IHSD ini awalnya diselenggarakan pada 4 September 2004 di Kota London, Inggris dan dihadiri 300 delegasi dari 102 organisasi di Inggris dan 35 negara lainnya.
Awalnya IHSD hanya dilakukan di empat negara, yaitu Prancis, Jerman, Tunisia dan Turki yang merupakan negara-negara dengan muslimah berhijab yang paling sering mendapatkan diskriminasi.
Alasan lainnya tercetus peringatan ini setelah seorang perempuan berhijab bernama Marwa El Sherbini tewas saat akan memberikan kesaksian di persidangan terkait penghinaan yang diterimanya pada Juni 2009.
Marwa El-Sherbini yang seorang apoteker keturunan Mesir menggugat Axel W, seorang keturunan Rusia setelah ia mengatakan Marwa seorang teroris karena mengenakan hijabnya.
Tak diterima disebut seperti itu, Marwa mengajukan gugatan dan kasus tersebut sampai ke pengadilan.
Axel yang tak terima pun menikamnya saat persidangan berlangsung.
Hari Solidaritas Hijab Internasional ini dicetuskan bertujuan mendukung muslimah di tiap belahan dunia yang masih terintimidasi karena menggunakan hijab.
Selain itu juga bentuk semangat agar tiap muslimah tak takut lagi menggunakan hijab di tempat umum terutama di negara Barat.