Sebanyak 56 pompa dioperasikan untuk menyedot genangan banjir karena rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang pada Jumat, 2 Desember 2022.
Pompa-pompa tersebut berkapasitas 800 liter per detik.
General Manager Pelindo Cabang Tanjung Emas, Hardianto, mengatakan tak sampai lima jam banjir terkuras.
“Kami sudah mengatasinya dan setelah ini seluruh aktivitas di area pelabuhan bisa kembali normal,” kata dia dalam keterangan tertulis.
Namun, kondisi di lokasi hingga pukul 11.00 rob hingga ketinggian satu meter masih merendam sejumlah titik di kawasan Tanjung Emas.
Padahal air mulai masuk ke kawasan pelabuhan sejak pukul 03.30 dini hari.
Hardianto menyebut, rob kali ini murni karena adanya pasang laut sehingga relatif mudah teratasi.
Dia membandingkan dengan rob pada Mei lalu.
“Dampak dari anomali cuaca, curah hujan tinggi sejak Kamis lalu dan terjadi pasang laut sehingga masuk ke area pelabuhan,” katanya.
Baca Banjir Rob Semarang Mei Lalu, BMKG Tambahkan Faktor Curah Hujan dan Ombak 2,5 Meter Akibat banjir rob tersebut, para pekerja di industri di pelabuhan tak bisa membawa kendaraan roda dua masuk tempatnya bekerja Mereka memarkir kendaraan di luar gerbang pelabuhan dan masuk menumpang kendaraan yang bisa menerjang banjir.
Sejumlah pekerja juga pulang lebih awal karena aliran listrik sebagian wilayah industri dipadamkan.
Kondisi air pasang di perairan sekitar Pelabuhan Tanjung Emas diprediksi akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Retno Widyaningsih memprakirakan puncak rob di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah hingga 4 Desember 2022.
Ketinggian mencapai 1,1 meter, tapi bisa mencapai sekitar 2 meter seperti di Semarang pada hari ini karena disertai hujan lebat sampai sedang.
“Wilayah yang terdampak pasang air laut ini merata terjadi di seluruh pesisir Jawa Tengah,” kata Retno.
ANTARA