Cegah Gigi Berlubang dengan Pemeriksaan Gigi Berkala

Spesialis konservasi gigi drg.

Hanny Ilanda, Sp.KG mengatakan kondisi mulut tak bersih menjadi faktor dominan penyebab gigi berlubang.

“Hal ini menjadi awal timbulnya lubang gigi yang terbentuk karena adanya sisa-sisa makanan di sekitar gigi dan jaringan pendukung yang terkontaminasi bakteri,” katanya.

Dokter yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah itu menuturkan secara perlahan sisa makanan yang menumpuk akan membentuk plak dan berubah menjadi asam.

Asam dari sisa makanan inilah yang menyebabkan demineralisasi dari email dan dentin di permukaan gigi.

Menurut Hanny, lubang pada gigi yang masih belum ditangani dapat menembus dan merusak tulang di sekitar gigi, dan pada akhirnya akan mengganggu saraf gigi.

Bila masih dibiarkan, gigi akan mati dan membusuk.

Bakteri dalam gigi yang sudah membusuk dapat menyebar dan mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh yang lain, mulai dari otot jantung, ginjal, hidung, hingga mata, bahkan mengakibatkan peradangan artritis pada sendi.

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain ini dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi.

Infeksi kronisFokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat yang memicu penyakit di lokasi lain dalam tubuh.

Lesi-lesi pada mulut yang merupakan fokal infeksi di antaranya adalah gigi dengan infeksi saluran akar, abses, kista, granuloma, peradangan, serta infeksi jaringan periodontal (penyangga gigi) yang melibatkan gusi dan tulang alveolar.

Pada gigi-gigi tersebut perlu dilakukan prosedur berupa perawatan saluran akar guna membersihkan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya atau pembersihan karang gigi dan perawatan jaringan penyangga gigi dan gusi.

Hanny mengatakan pemeriksaan gigi secara berkala dapat membantu memiliki gigi yang kuat dan mulut yang sehat sehingga dapat makan dengan lebih baik.

Apabila kondisi gigi dan mulut yang perlu perawatan dapat ditemukan pada tahap awal, penanganan dapat segera dilakukan sebelum kondisi menjadi semakin parah.

“Selain penanganannya lebih mudah, dari segi finansial pun akan menjadi lebih ekonomis,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *