Bandung -Tari tradisional Jawa Barat yang paling populer adalah Tari Jaipong.
Mengutip Kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jaipong atau Jaipongan diketahui sebagai genre seni tari yang lahir dari kerjasama antara dua seniman asal Bandung dan Karawang.
Keduanya bernama Gugum Gumbira dan mastro kendang H.
Suwanda.
Tidak hanya Tari Jaipong, wilayah Jawa Barat yang merupakan asal Suku Sunda memiliki beragam tari tradisional.
Bahkan sebagian besar tari tradisional khas Tatar Pasundan itu masih lestari hingga saat ini.
Berikut ragam tarian tradisional Jawa Barat yang telah diwariskan secara turun temurun: 1.
Tari Sintren Kesenian tari tradisional Sintren umumnya berkembang di wilayah pesisir utara pantai Jawa, termasuk Cirebon, Jawa Barat.
Dikutip dari buku Banyumas: Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak, Tari Sintren memiliki ritus magis tradisional tertentu.
Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi Tari Sintren, yakni di setiap gerakannya ada unsur di luar kesadaran akal sehat manusia.
2, Tari Merak Tarian tradisional khas Jawa Barat berikutnya adalah Tari Merak.
Seperti namanya, sebagian besar gerakan tarian ini terinspirasi dari tingkah laku burung merak.
Mulanya, Tari Merak diciptakan Raden Tjetje Soemantri pada 1950-an untuk menyambut para delegasi Konferensi Asia Afrika, mengutip Bandung.go.id.
Seiring waktu tarian ini telah menjadi tari modern dan kontemporer.
3.
Tari Ketuk Tilu Menelisik sejarahnya, Tari Ketuk Tilu merupakan cikal bakal dari lahirnya Tari Jaipong yang sangat terkenang di Jawa Barat.
Biasanya, tari ini kerap tampil pada acara perkawinan, hiburan, penutup acara resmi, dan lainnya.
Memang, tujuan diciptakan Tari Ketuk Tilu ini tidak lain sebagai tarian hiburan atau tarian pergaulan.
4.
Tari Gandrung Bandung Tari kreasi Gandrung Bandung melambangkan identitas “kota tari” yang dimiliki Jawa Barat.
Situs resmi Kemdikbud menjelaskan, tari ini disuguhkan dalam bentuk tarian modern dan berlandaskan keceriaan serta keramahan penduduk Jawa Barat.
Pun Tari Kreasi Gandrung Bandung menggambarkan keindahan dan keelokan Kota Bandung.
5.
Tari Kedok Ireng Ragam tari tradisional Jawa Barat selanjutnya yang sarat akan gambaran kehidupan manusia adalah Tari Kedok Ireng.
Gerakan dalam tarian ini berkisah tentang dua sisi kehidupan manusia, yakni baik dan buruk.
Diambil dari dua kata, “kedong” berarti penutup wajah dan “ireng” berarti hitam.