Kejang demam.
– Penyakit tetanus.
– Penderita HIV/AIDS tanpa komplikasi.
– Tension headache atau sakit kepala tegang.
– Sakit kepala sebelah atau migrain.
– Bell’s palsy.
– Vertigo.
– Gangguan somatoform.
– Susah tidur atau insomnia.
– Ditemukan benda asing di konjungtiva.
– Konjungtivitis.
– Pendarahan pada subkonjungtiva.
– Penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan selanjutnya adalah mata kering.
– Blefaritis.
– Hordeolum.
– Trikiasis.
– Episkleritis.
– Hipermetropia ringan.
– Gangguan mata rabun jauh atau miopia ringan.
– Mabuk akibat perjalanan.
– Furunkel pada hidung.
– Penyakit yang dicover BPJS Kesehatan berikutnya ialah Rhinitis akut.
– Rhinitis vasomotor.
– Rhinitis alergika.
– Benda asing.
– Epistaksis.
– Flu atau influenza.
– Pertussis.
– Faringitis.
– Tonsillitis.
– Laringitis.
– Asma bronchiale.
– Bronchitis akut.
– Pneumonia dan bronkopneumonia.
– TBC atau tuberkulosis paru tanpa komplikasi, – Hipertensi esensial.
– Kandidiasis mulut atau sariawan juga termasuk penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.
– Ulcus mulut (meliputi aptosa dan herpes).
– Parotitis.
– Infeksi pada umbilikus.
– Gastritis.
– Mata silinder atau astigmatism ringan.
– Rabun dekat atau presbiopia.
– Buta senja.
– Otitis eksterna.
– Otitis media akut.
– Serumen prop.
– Gastroenteritis (termasuk pula kolera dan giardiasis).
– Refluks pada saluran kerongkongan (gastroesofagus).
– Demam tifoid.
– Intoleransi makanan tertentu.
– Alergi makanan.
– Keracunan konsumsi jenis makanan tertentu.
– Penyakit cacing tambang.
– Strongyloidiasis.
– Askariasis.
– Skistosomiasis.
– Taeniasis adalah penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.
– Hepatitis A.
– Penyakit disentri basiler dan disentri amuba.
– Hemoroid grade ½.
– Infeksi pada saluran kemih.
– PMS (penyakit menular seksual) gonore.
– Pielonefritis tanpa adanya komplikasi.
– Fimosis.
– Parafimosis.
– Sindroma duh (discharge) organ genital (gonore dan bukan gonore).
– Infeksi saluran kemih bawah.
– Vulvitis.
– Vaginitis.
– Anemia defisiensi (kekurangan) zat besi pada ibu hamil.
– Ruptur perineum grade ½.
– Abses pada folikel rambut (kelj sebasea).
– Mastitis pada ibu menyusui.
– Cracked nipple.
– Inverted nipple.
– Diabetes mellitus tipe 1.
– Diabetes mellitus tipe 2.
– Hipoglikemia fase ringan.
– Malnutrisi protein.
– Defisiensi (kekurangan) vitamin.
– Defisiensi mineral.
– Dislipidemia.
– Hiperurisemia.
– Obesitas atau berat badan berlebihan melewati batas wajar indeks BMI.
– Anemia defisiensi zat besi.
– Lymphadenitis.
– Demam berdarah (DHF).
– Malaria tergolong jenis penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.
– Leptospirosis tanpa adanya komplikasi.
– Reaksi anafilaktik.
– Ulkus di tungkai.
– Lipoma.
– Penyakit veruka vulgaris.
– Moluskum kontangiosum.
– Herpes zoster tanpa ditemukan komplikasi.
– Morbili tanpa adanya komplikasi.
– Varicella tanpa komplikasi.
– Herpes simpleks tanpa termasuk komplikasi.
– Impetigo.
– Impetigo ulceratif atau ektima.
– Folikulitis superfisialis.
– Furunkel dan karbunkel.
– Eritrasma.
– Erysipelas.
– Skrofuloderma.
– Lepra.
– Sifilis atau penyakit raja singa stadium 1 dan 2.
– Tinea kapitis.
– Penyakit tinea barbae.
– Tinea facialis.
– Tinea corporis juga dikelompokkan dalam daftar penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.
– Tinea manus.
– Tinea unguium.
– Tinea cruris.
– Penyakit tinea pedis.
– Pitiriasis versicolor.
– Candidiasis mucocutan tingkat ringan.
– Cutaneus larva migran.
– Filariasis.
– Pedikulosis kapitis.
– Penyakit pediculosis pubis.
– Scabies atau kudis.
– Reaksi akibat gigitan serangga.
– Dermatitis kontak iritan.
– Dermatitis atopik terkecuali recalcitrant.
– Dermatitis numularis.
– Napkin eczema.
– Gangguan pada kulit dermatitis seboroik.
– Penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan selanjutnya ialah pitiriasis rosea.
– Acne vulgaris skala ringan.
– Hidradenitis supuratif.
– Dermatitis perioral.
– Miliaria.
– Penyakit urtikaria akut.
– Eksantemapous drug eruption dan fixed drug eruption.
– Vulnus laceratum dan punctum.
– Luka bakar dengan derajat 1 dan 2.
– Luka akibat kekerasan benda tumpul.
– Kekerasan oleh senjata tajam.
– Vaginosis bakterialis.
– Salpingitis.
– Kehamilan normal.
Penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan terakhir adalah penanganan aborsi spontan komplit.
Itulah puluhan nama penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan.
Dengan mengetahuinya, peserta tidak perlu khawatir untuk berobat, karena bisa memakai fasilitas BPJS Kesehatan.
MELYNDA DWI PUSPITABaca : 38 Juta Masyarakat Indonesia Belum Terdaftar di BPJS Kesehatan