Berikut 4 Cara untuk Mendeteksi Kanker Prostat

Seperti namanya, kanker ini terjadi pada prostat manusia.

Melansir Mayoclinic, prostat merupakan kelenjar kecil berbentuk seukuran kenari yang berada di bawah kandung kemih.

Jika prostat mengalami gangguan yang lebih parah, maka akan mengganggu fungsi kelenjar ini.

Pasalnya prostat berfungsi untuk menghasilkan cairan putih kental yang untuk menghasilkan cairan mani.

Cairan tersebut digunakan untuk memberi nutrisi dan mengangkut sperma.

Faktanya, kanker prostat ini sudah sering terjadi dan yang paling umum.

Biasanya banyak kanker prostat tumbuh secara perlahan pada kelenjar prostat yang awalnya memungkinkan tidak memperlihatkan gejala serius.

Maka dari itu, perlunya mengetahui gejala sekaligus mengecek ke dokter apabila memiliki tanda atau gejala persisten yang mengkhawatirkan kesehatan.

Dengan begitu, akan meminimalkan risiko lebih besar dan pengobatan sejak dini.

Cara Mendeteksi Dini Kanker Prostat Salah satu cara terbaik untuk mendeteksi kanker sebelum gejala muncul adalah dengan menjalani tes skrining.

Semakin dini menemukan kanker, maka akan semakin mudah juga untuk mengobatinya.

Melansir Healthline, ada empat cara untuk mendeteksi kanker prostat tersebut, sebagai berikut: Pemeriksaan prostate-specific antigen atau PSA merupakan cara yang dilakukan untuk memungkinkan mengindikasi kanker prostat sedini mungkin.

Caranya ialah dengan melakukan tes darah untuk mengukur jumlah protein prostat dalam darah seseorang.

Tes ini relatif sederhana dan tersedia secara luas untuk orang dengan prostat yang ingin diskrining.

Meskipun di beberapa kasus tes PSA sering terdapat pro dan kontra, misalnya tes ini dinilai akan meningkatkan peluang seseorang untuk deteksi dini, tetapi tidak mengurangi potensi seseorang dari dampak yang lebih buruk akibat kanker prostat.

Namun ada hal yang dapat dipertimbangkan untuk memilih tes ini, seperti: 1.

Tingkat akurasi 2.

Overdiagnosis dan kecenderungan overtreatment 3.

Manfaat keseluruhan yang tidak jelas 4.

Sudah terjadinya pembesaran prostat 5.

Usia yang lebih tua 6.

Ejakulasi yang tidak sehat 7.

Adanya Infeksi atau peradangan prostat 8.

Obat-obatan tertentu Pemeriksaan Digital Rectal Exam (DRE) Cara selanjutnya ialah menjalani Digital Rectal Exam atau DRE.

Pada proses ini, seorang dokter secara manual akan mengecek apakah adanya benjolan, area kaku, atau pembesaran prostat ke dalam rectum pasien.

Hal tersebut dipilih karena kanker prostat seringkali dimulai dari bagian belakang kelenjar yang dapat diteksi dari metode ini.

Meskipun tidak seefektif tes PSA, tes ini lebih efektif di antara pria yang memiliki tingkat PSA rata-rata tetapi masih menderita kanker prostat.

Pencitraan Prostat Dalam jurnal berjudul Pencitraan Kanker Prostat yang terbit pada tahun 2020, menjelaskan bahwa pencitraan prostat dapat digunakan untuk memandu tindakan campur tangan biopsy prostat.

Cara untuk mendeteksinya di antaranya menggunakan ultrasound, CT scan, dan MRI.

Namun biasanya paling sering digunakan adalah Transrectal ultrasound atau TRUS, karena harganya yang relatif murah, tersedia luas, dan mampu memvisualisasi kelenjar prostat secara realtime.

Biopsi prostat Cara terakhir adalah biopsi prostat yang dilakukan apabila sudah terjadi peningkatan PSA.

Nantinya, dokter akan menganalisis sel dengan mengambil sampel kecil di jaringan prostat seseorang.

Jika mereka menemukan sel kanker, maka akan membantu memperlihatkan seberapa cepat pertumbuhan dan penyebaran di dalam tubuh.

Untuk melakukan ini, mereka menentukan skor Gleason seseorang.

Itu pun dapat membantu mereka menentukan seberapa cepat mereka dapat menyebar dan tumbuh.

Untuk melakukan ini, mereka menentukan skor Gleason seseorang.

Skor Gleason umum dipakai karena efektif untuk memprediksi hal ini, meskipun hasilnya tidak mutlak.

FATHUR RACHMAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *